Gunakanlah Air yang Ramah Lingkungan

click to enlargePeralihan sumber air bersih dari air tanah (deepwell) ke air permukaan (PDAM) menjadi tuntutan tak terelakkan, jika bicara kelangsungan reservasi lingkungan. Peralihan ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi program ECOmmunity yang terus disosialisasikan pengembang Bintaro Jaya.

Pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan air bersih, sebenarnya tidak ramah lingkungan. Hal ini karena exploitasi air tanah dapat mengganggu reservasi lingkungan. Makanya, sejak tiga tahun lalu, secara bertahap, Bintaro Jaya telah menjalin kerja sama dengan PDAM Kabupaten Tangerang, untuk menyuplai kebutuhan air bersih. Kini, sebagian besar warga sudah menikmati air bersih dari PDAM Kabupaten Tangerang.

Secara konsisten, Pengelola Kawasan Bintaro Jaya akan menyediakan distribusi air bersih kepada warga di seluruh kawasan hunian ini. Sebagai prioritas, seluruh area komersial diwajibkan untuk memakai air PDAM, tidak lagi menggunakan air tanah. "Ini juga sebagai salah satu bentuk kepedulian pusat-pusat perkantoran dan bisnis yang ada, terhadap lingkungan kawasan," jelas Panji Manggala, Manager Air Bersih Bintaro Jaya.

Panji menyatakan, saat ini masih ada pusat-pusat bisnis dan perkantoran di Bintaro Jaya yang memanfaatkan sumber air tanah. Padahal, jika hal ini tetap dilakukan dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah.

Pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan sendiri juga sudah menghimbau seluruh pengembang kawasan hunian, untuk tidak lagi mengeksploitasi air tanah untuk konsumsi air bersih. Maksudnya, agar bersama-sama menjaga kelangsungan reservasi air dalam jangka panjang.

Untuk mewujudkan itu, pihak Pengelola Kawasan Bintaro Jaya (PKB) menjamin kontinuitas dan kualitas distribusi air bersih PDAM ke seluruh kawasan hunian, termasuk pusat-pusat bisnis dan perkantoran. "Distribusi dari PDAM Kabupaten Tangerang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh kawasan Bintaro Jaya," lanjut Panji.

Berkaitan dengan pelayanan air bersih, Panji mengatakan, meminta kepada seluruh pelanggan untuk menaati hak dan kewajiban, diharapkan para warga pun melakukan tertib pembayaran dan tepat waktu. Kewajiban tersebut akan dikembalikan lagi dalam bentuk pelayanan kepada seluruh warga. Bagi warga yang tidak memenuhi kewajiban dalam jangka waktu tiga bulan berturut-turut, akan dilakukan penonaktifan langganan air bersih.

Pengerukan Polder

click to enlargeProgram PKB lain, untuk mengantisipasi musim hujan, telah melakukan pengerukan beberapa polder dan aliran sungai yang ada di Bintaro Jaya. Antara lain, polder Puri Bintaro, Senayan Bintaro, Graha Taman, dan Bank Niaga, Sektor 7. Pengerukan sudah dilakukan sejak bulan September 2013 lalu. Berikutnya, mulai akhir Oktober 2013, melakukan pengerukan polder Sektor 5. Terakhir, polder di District Kebayoran Residences.

Menurut Wahid Utomo, Manager Tata Lingkungan Bintaro Jaya, selain pengerukan polder yang telah dilakukan, pihaknya akan tetap melakukan perawatan polder secara rutin. Setiap ada sedimen yang mengganggu, langsung dikeruk. "Dengan cara ini, polder akan selalu terkontrol. Nantinya tidak perlu lagi dilakukan pengerukan berkala, karena polder selalu dalam keadaan bersih," paparnya.


Sumber: Kicau Bintaro November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar