33 Tahun Bintaro Jaya

click to enlargeTahun 2012, kawasan pemukiman Bintaro Jaya memasuki usia 33 tahun. Di usia yang kian matang, peningkatan kualitas hunian, infrastruktur, dan nilai kawasan menjadi perhatian utama. Real estate pertama di Indonesia ini juga akan melengkapi berbagai fasilitas baru untuk kebutuhan warga.

Setelah pengembangan selama tiga dekade, Bintaro Jaya kini kian mantap dengan segmen hunian berkelas menengah ke atas. Ini juga menyangkut Bintaro Jaya sebagai kawasan the professional's city, dengan menciptakan hunian yang nyaman, berkelas, dan dapat menunjang quality of life.

Hunian berkelas menengah ke atas bisa dilihat dari luas kavling dan infrastruktur di dalam cluster. Seluruh utilitas sudah berada di bawah tanah. Tidak ada lagi saluran-saluran terbuka atau utilitas yang berada di atas tanah.

Desain arsitektur memang masing mengusung tema Minimalis Modern dengan balutan tropis. Namun, kini lebih dikembangkan ke arah green house. Artinya, seluruh material bangunan dipilih yang ramah lingkungan, ada taman atau kolam di dalam rumah, serta sirkulasi udara dan cahaya juga menjadi perhatian.

Material bangunan ramah lingkungan meliputi rangka atap baja ringan, kusen aluminium, bata ringan, bioseptic tank, paving block, dan lain-lain. Lebih khusus bata ringan bisa mereduksi panas, sehingga menghindari resiko kebakaran dan dapat meredam terik matahari.

Desain dan material bangunan ramah lingkungan merupakan salah satu penjabaran dari program ECOmmunity. Sebuah slogan yang sudah beberapa tahun ini dicanangkan pengembang Bintaro Jaya untuk menciptakan kawasan pemukiman yang lebih peduli dan ramah lingkungan. Tentu saja, program ini juga melibatkan komunitas warga untuk bersama-sama mewujudkan hal itu.

Lifestyle Centre

Dalam waktu dekat, akan segera dibangun sebuah lifestyle centre bernama Bintaro Xchange. Ini merupakan bagian kawasan mixed-use yang akan dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 25 hektar. Pemancangan tiang pertama pembangunan tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2012. Kawasan mixed use ini juga akan terdiri dari kondominium, hotel, dan perkantoran. Pembangunan tahap pertama, rencananya bakal rampung pada akhir tahun 2013.

Bintaro Xchange berlokasi sangat strategis, karena berada persis di sisi Jalan Tol Bintaro-Pondok Indah. Bahkan, berseberangan persis dengan Stasiun Jurangmangu. Sehingga, aksesnya mudah. Lifestyle centre ini pun merupakan kawasan dengan ruang terbuka hijau yang cukup luas. Beberapa area terkoneksi dengan jalur hijau sebagai penghubung.

Berkaitan dengan pembangunan lifestyle centre tersebut, pihak Bintaro Jaya tengah intens berkoordinasi dengan Pemda Tangerang Selatan dan PT KAI berkaitan dengan revitalisasi akses di sekitar Tegal Rotan. Lantaran setiap pagi dan sore hari, di sekitar jalan tersebut selalu terjadi kepadatan lalu lintas, akibat akses jalan yang sempit. Ada beberapa opsi untuk revitalisasi akses tersebut. "Sehingga, akan ada beberapa akses baru menuju lifestyle centre. Salah satunya, opsi membuat underpass di bawah Jalan Tegal Rotan dari arah tol Serpong," ujar Ir. Henky Wijaya, Wakil Direktur Utama Bintaro Jaya.

Akses berikutnya yang juga sedang ditunggu adalah penyelesaian jalan tol Ulujami-Kebon Jeruk. Dari arah Kebon Jeruk, sudah mulai dikerjakan. Memang ada beberapa titik yang masih dalam tahap pembebasan lahan. "Kami harapkan akhir tahun 2013, jalan tol tersebut selesai. Sehingga, warga bakal memiliki akses cepat menuju bandara, Jakarta Barat, maupun Jakarta Utara," tambahnya. Plaza Bintaro Jaya pun ikut berbenah. Sejak awal tahun 2012, para warga sudah mulai menikmati fasilitas baru Food Pavillion merupakan salah satu pengembangan baru di Plaza Bintaro Jaya.

Dalam jangka panjang, Bintaro Jaya bakal memiliki 3 pusat kawasan niaga. Yaitu, di area Plaza Bintaro Jaya, lifestyle centre yang segera dibangun, dan terakhir, bakal dikembangkan di kawasan pertemuan Boulevard Bintaro Jaya dan rencana JORR 2. "Artinya, pusat aktivitas warga tidak akan terpusat di satu tempat sekaligus," jelas Henky.

Bangun Kondominium

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia properti berkembang pesat. Di antara kawasan-kawasan lain, dunia properti di kawasan Tangerang Selatan memiliki perkembangan pesat dan prospek yang cukup baik. Hal ini lantaran banyak pengembang-pengembang besar yang mengembangkan kawasan pemukiman di Kota Tangerang Selatan. Apalagi akses menuju wilayah ini sangat banyak. Belum lagi akses jalan tol yang melintas di Tangerang Selatan.

Pertumbuhan dunia properti di Tangerang Selatan juga berimbas kepada kawasan pemukiman Bintaro Jaya. Harga tanah meningkat tajam dalam 2 tahun belakangan ini. Namun, pengembang Bintaro Jaya akan fokus membangun perumahan dan perkantoran, sementara area retail komersial akan dibatasi.

Sepanjang Boulevard Bintaro Jaya memang rencananya diperuntukkan bagi gedung-gedung perkantoran. Contohnya, sudah ada Gedung Bank Permata, Titan Centre, Griya Niaga, Mazda, yang sedang dibangun Electronic City, dan Gedung Indika Energy. Sedangkan area komersial hanya dibangun di beberapa titik, untuk menunjang cluster-cluster perumahan.

Melihat pertumbuhan pesat dunia properti, tak heran jika harga rumah di Bintaro Jaya minimal mencapai di atas Rp 1 miliar. Untuk menawarkan harga rumah yang lebih bervariasi kepada konsumen, Bintaro Jaya berencana mulai membangun kondominium. Salah satunya bakal dibangun di sekitar Plaza Bintaro Jaya. Artinya, para penghuni kondominium tersebut nantinya bakal punya akses mudah ke mal, sekolah, dan fasilitas-fasilitas lain.

Begitu pula di Bintaro Xchange. Di kawasan mixed-use tersebut, terdapat pula kondominium, hotel, dan perkantoran. Pasar hunian vertikal juga sudah mulai tampak di kawasan pemukiman ini. Apalagi, mengingat lahan yang semakin terbatas. Pembangunan kondominium ini untuk menawarkan kepada konsumen variasi harga rumah di Bintaro Jaya.

Menurut perhitungan pengembang, kawasan pemukiman Bintaro Jaya akan dikembangkan hingga tahun 2034. Masih akan dikembangkan beberapa cluster perumahan landed houses. Namun, secara bertahap, akan mengembangkan hunian vertikal, mengingat lahan yang semakin terbatas. "Sebab, nantinya harga tanah juga akan semakin meningkat, harga rumah juga akan semakin tinggi. Makanya dengan pengembangan hunian vertikal, akan ada variasi harga," papar Henky.

Partisipasi Warga

Bintaro Jaya juga masih menaruh perhatian lebih kepada masalah lingkungan. Ini tercermin dari slogan ECOmmunity. Slogan tersebut merupakan bagian dari upaya yang berkelanjutan untuk menciptakan kawasan hunian yang ramah lingkungan. Baik dari sisi produk rumah, lingkungan tempat tinggal, maupun kawasan Bintaro Jaya secara keseluruhan.

Sudah banyak yang dilakukan untuk mewujudkan beyond green for a better living. Salah satunya adalah mengurangi pemanfaatan sumber air tanah. Sebagian wilayah Bintaro Jaya sudah mendapat distribusi air bersih dari PDAM Kabupaten Tangerang, yang bersumber dari air permukaan, bukan air tanah. Mulai dari Distrik Emerald hingga Sektor 9. Tahun ini, dilanjutkan dari Sektor 8 hingga Sektor 5. Program ini merupakan salah satu upaya untuk konservasi lingkungan.

Jika bicara lingkungan, menurut Henky, partisipasi warga sangat menentukan sekali. Karena pengembang hanya menciptakan lingkungan fisik saja. Partisipasi warga untuk menjaga dan merawat lingkungan fisik tersebut, juga diperlukan. "Menurut saya, partisipasi warga sangat positif. Bisa dilihat dari setiap lomba lingkungan yang diadakan, warga sangat antusias berlomba-lomba membenahi lingkungannya masing-masing. Hal ini tentu harus terus ditingkatkan," ucapnya.

Kepuasan Konsumen

Industri properti dalam 2 tahun belakangan ini, pertumbuhannya memang sangat baik dan mendukung pengembangan kawasan pemukiman Bintaro Jaya dan Graha Raya. Secara bisnis, merupakan potensi yang sangat prospektif. Namun, peluang bisnis tersebut perlu didukung pula oleh produk perumahan dan kawasan pemukiman yang baik pula. Artinya, produk-produk Bintaro Jaya juga harus dapat memuaskan para pembeli.

click to enlargePengembangan perumahan di Bintaro Jaya tidak lagi berskala cluster, tapi distrik. Dalam satu distrik terdapat beberapa cluster. Di setiap distrik pula, terdapat taman yang cukup besar. Contohnya, Distrik Kebayoran Residences dan Discovery. click to enlarge Selain meningkatkan kualitas hunian, juga meningkatkan kualitas lingkungan di dalam distrik tersebut, dengan menyediakan ruang terbuka hijau yang cukup luas.

Pengembang juga terus melakukan riset untuk peningkatan kualitas perumahan. Baik kepada calon pembeli maupun warga yang sudah tinggal di sini. Sesuai dengan kebijakan mutu perusahaan, yaitu menempatkan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama.

Oleh karena itu, Bintaro Jaya tetap berupaya mewujudkan slogan ECOmmunity. Pengembang bersama-sama warga menciptakan kawasan pemukiman yang ramah lingkungan. Di samping itu, tetap mengedukasi warga untuk peduli terhadap lingkungan.

Ini bisa dilihat dari event-event bertema lingkungan yang setiap tahun dilakukan Bintaro Jaya. Dalam setiap event, pengembang selalu mengajak dan mengedukasi warga untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Belum lagi ditambah berbagai lomba bertema lingkungan, yaitu Lomba K3, Lomba Rumah Sehat dan Hemat Energi, Lomba Menulis, Lomba Poster, dan Lomba Foto Lingkungan.

Pada puncak acara ulang tahun, di bulan Juni 2012 ini, di Boulevard Bintaro Jaya juga sudah ada bike lane. Fasilitas bike lane akan menjadi wujud lain mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan.

Dalam usianya yang ke-33, manajemen Bintaro Jaya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh warga dan pebisnis. Setidaknya, kawasan pemukiman ini sudah menjadi tempat tinggal bagi tiga generasi. Tanpa mereka, Bintaro Jaya tidak akan sebesar ini. "Saya juga bangga, karena warga di sini merupakan warga yang loyal. Kerapkali mereka membelikan rumah untuk anak mereka juga di sini. Atau, merekomendasikan perumahan Bintaro Jaya kepada sanak saudara maupun kolega mereka," terang MA. Swandayani, Direktur Bintaro Jaya.

Sebagai penutup, Henky mengungkapkan, dalam pengembangan kawasan Bintaro Jaya, selalu bersandar pada 3 aspek penting. Yaitu, workable (dapat dilaksanakan), affordable (terjangkau), dan sustainable (lestari). "Intinya, kami ingin membangun suatu kawasan pemukiman yang liveable sampai puluhan tahun mendatang. Kami tetap concern terhadap lingkungan perumahan yang nyaman untuk ditinggali," pungkas Henky.


Source: Kicau Bintaro Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar